Dalam kunjungan ke SMK Mitra Industri 02 di Pati, Menteri Sumber Daya Manusia mengapresiasi peran aktif perdagangan dan industri dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Liputan6.com, Pati Peran aktif dunia usaha dan industri dalam pengembangan sumber daya manusia berkualitas di Indonesia diakui oleh Menteri Sumber Daya Manusia Ida Fauziyah. Apresiasi tersebut diungkapkannya saat berkunjung ke SMK Mitra Industri 02 di Pati, Jawa Tengah, Rabu (15 Mei).

Kementerian Tenaga Kerja — *Menteri Sumber Daya Manusia Ida Fauziyah saat berkunjung ke SMK Mitra Industri 02 Pati, Jawa Tengah, Rabu (15 Mei)/Istimewa.*

Ida Fauziyah mengatakan, dunia usaha dan dunia industri saat ini memegang peranan besar dalam pengembangan sumber daya manusia terampil. Hal ini antara lain dibuktikan dengan dibangunnya sejumlah sekolah kejuruan di bawah naungan Yayasan Mitra Industri Mandiri.
“Tentunya kita bersyukur dengan hadirnya SMK yang dikelola langsung oleh dunia usaha atau dunia industri. Ini menjadi produk kerja yang berbeda karena dikelola langsung oleh para praktisi,” kata Ida.

Perbesar
Menteri Sumber Daya Manusia Ida Fauziyah saat berkunjung ke SMK Mitra Industri 02 Pati, Jawa Tengah, Rabu (15 Mei)/Istimewa.

Ida Fauziyah juga mengapresiasi program 1.000 wirausaha yang mengajarkan gerakan tersebut. Menurutnya, program yang digagas APINDO pada awal tahun 2024 ini akan semakin mendorong para wirausaha untuk mengembangkan sumber daya manusia terampil di Indonesia, khususnya di daerah.
Berbagai upaya tersebut, kata Ida, sejalan dengan Perpres 68 Tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

Perbesar
Menteri Sumber Daya Manusia Ida Fauziyah saat berkunjung ke SMK Mitra Industri 02 Pati, Jawa Tengah, Rabu (15 Mei)/Istimewa.

“Hasil pelatihan vokasi harus menjadi tanggung jawab bersama antara dunia pendidikan dan pelatihan serta dunia usaha dan industri sejak awal,” kata Ida.
Selain membantu menghubungkan dan menyelaraskan penyediaan sumber daya manusia terampil, Ida meyakini partisipasi aktif dunia usaha dan dunia industri akan membantu menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Pada Februari 2024, TPT Indonesia mencapai 4,82%, yang merupakan TPT terendah sejak era reformasi.
“Kalau di masa pandemi kita sangat terpuruk, kita merasa bingung karena angka pengangguran sangat tinggi. Pelan-pelan dan alhamdulillah kita bisa mengatasi sebelum pandemi. Itu hasil kerja keras semua pihak,” ujarnya.