Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Efek Indonesia yang terdaftar di PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) dan PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) di radar pengawasan aktivitas pasar yang tidak biasa (UMA).
Oleh karena itu, investor diharapkan mencermati tanggapan emiten terhadap permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasi terkait, mengkaji rencana aksi korporasi perseroan, serta mempertimbangkan berbagai opsi yang mungkin timbul.
“Pemberitahuan aktivitas pasar yang tidak biasa (UMA) tidak serta merta berarti pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” tulis Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (21 Mei 2024).
Sedangkan dalam sebulan, saham SOLA turun 45,95%. Sedangkan CYBR naik 41,50% selama sebulan terakhir.
Sekadar informasi, SOLA akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 8 Mei 2024. Harga penawaran perdana saham tersebut adalah Rp 110. Pada awal perdagangan hari pertama IPO, saham SOLA langsung naik 30% ke Rp 143.
Berdasarkan data 30 April 2024, PT Energi Hijau Investama menguasai 57,9% saham SOLA, PT dan publik 20%.
Sedangkan CYBR menawarkan saham perdana pada 8 Agustus 2023 dengan harga Rp 100. Pada pembukaan hari pertama perdagangan, saham CYBR terlihat di harga Rp 135, naik 35%.
Per 30 April 2024, saham CYBR dimiliki oleh INV Management Pte. Ltd 48,68% dan MB Investment Management Pte. Ltd. 27,49%.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
Video: Semua tentang melepas saham di BEI
(mkh/mkh)
Quoted From Many Source